Pemerintah Republik Rakyat China (RRC) menyatakan Indonesia ialah mitra dagangnya yang sangat menguntungkan. Konselor Bidang Ekonomi Kedutaan Besar RRC untuk Indonesia Zhou Hui menyatakan, pada 2012, nilai perdagangan Indonesia-China menembus USD 600 juta.
Ketua Persatuan Pengusaha Tionghoa Indonesia Richard Tan mengakui jika produk-produk China berharga murah.Keunggulan dari segi harga inilah yang digunakan sebagai senjata produk China untuk memikat minat pembeli.
Richard membeberkan rahasia kenapa produk China saat ini diekspor ke seluruh dunia. Dia menilai, pengusaha di negara itu bisa memenuhi permintaan pasar dengan rentang harga bervariasi. Ongkos produksi ditekan karena memakai sistem perusahaan rumahan alias usaha kecil menengah.
China saat ini juga memasuki pasar manufaktur maju, seperti otomotif, elektronik, dan teknologi informasi. Richard menilai, selain variasi harga, produk dari Negeri Panda itu di masa depan akan menguasai pasaran dunia karena mudah dipakai konsumen.
"Barang China itu user friendly, mudah dipakai, dan mudah direparasi," kata Richard.
Berdasarkan data resmi yang dirilis pemerintah China, pada periode Desember 2012, perdagangan ekspor China naik 14,1 persen dibanding tahun lalu.
Pertumbuhan ekonomi China tahun ini diprediksi meningkat 8,5 persen. Artinya, arus produk dari China ke Tanah Air juga berpeluang lebih besar.
Berikut merdeka.com mencoba merangkum barang ekspor China yang masuk menuju Indonesia dalam jumlah masif.
1. Laptop
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada triwulan I tahun ini volume impor laptop mencapai ratusan ribu. Impor laptop selama Januari sampai Maret 2013 tercatat senilai USD 283,2 juta atau Rp 2,7 triliun.Â
Dari total nilai tersebut, produk laptop asal China menguasai hampir 80 persennya. Impor laptop China tercatat senilai USD 271,2 juta pada triwulan tersebut.
Kemudian impor terbesar kedua dari Malaysia dengan nilai USD 7,4 juta, Jepang USD 4,3 juta, Singapura USD 337 ribu dan Amerika Serikat USD 29,03 ribu.
2. Sayur
Pada Februari 2013, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat China masih menjadi negara pengekspor sayuran terbesar ke Indonesia. Negara Tirai Bambu tersebut berada di atas Amerika Serikat, Kanada, Myanmar maupun India.
Berdasarkan data BPS, sayuran China yang masuk menjamah pasar Indonesia sebanyak 23.000 ton atau senilai USD 16,4 juta. Sementara sayuran Myanmar sekitar 2.992 ton dengan nilai USD 2,5 juta.
Amerika Serikat sebesar 689 ton atau USD 1,15 juta, Kanada sebanyak 1.591 ton atau USD 756.000 dan India sebanyak 2.360 ton atau USD 1,1 juta.
Impor sayuran pada bulan itu secara total sebesar 38.000 ton atau USD 26 juta. Ini menunjukkan lebih dari 50 persen dominasi sayuran impor untuk Indonesia dimiliki oleh China.
3. Buah
Sama seperti sayur, impor buah-buahan turut mengekor memasuki pasar Indonesia. Pada Februari 2013, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total impor buah dalam periode itu adalah 37.000 ton atau senilai USD 42,9 juta.
Pada komoditas buah-buahan, China juga mengambil andil impor di atas 50 persen. Volumenya tercatat sebesar 37.000 ton atau senilai USD 42,9 juta.
Sementara beberapa jenis buah yang diimpor Indonesia dari China antara lain anggur, jeruk, kelengkeng, pir, dan apel.
4. Handphone
Handphone saat ini menjadi kebutuhan penting tiap orang. Maka tak aneh jika para produsen berebut keuntungan dari pangsa pasar yang besar ini.
China menjadi salah satu negara pengekspor HP terbesar ke Indonesia. Impor ponsel asal China tercatat senilai USD 328,8 juta atau Rp 3,2 triliun.
Dengan nilai tersebut disinyalir, 50 persen ponsel yang beredar di Indonesia merupakan produk dari negeri Tirai Bambu tersebut.
5. Tekstil
Saat ini disinyalir 60 persen tekstil yang berada pada pusat grosir Tanah Abang berasal dari China. Besarnya produk tekstil asal China sudah tak asing lagi di Tanah Air.
Banjirnya produk China di Indonesia membuat banyak pengusaha tekstil gulung tikar. Saking masifnya ekspansi produk China bahkan produk asli Indonesia seperti batik pun juga diproduksi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat sebanyak 1.037 ton produk batik yang masuk dari China ke Indonesia dengan nilai USD 30 juta atau sekitar Rp 294 miliar. Angka ini merupakan hasil pencatatan sepanjang tahun lalu.
Masuknya impor produk batik ini terbesar terjadi pada Juli yaitu sebanyak 106,7 ton dengan nilai USD 3,6 juta dan pada Desember sebanyak 87,4 ton dengan nilai USD 3 juta.
Merdeka.com
KliK DI BAWAH INI: