Dell Aspac Jakarta akhirnya keluar sebagai juara baru NBL Indonesia. Setelah berusaha keras mematahkan perlawanan Pelita Jaya Energi-MP Jakarta, Xaverius Prawiro dan kawan mulai menemukan momentum menjelang berakhirnya kuarter ketiga. Aspac juara dengan mengalahkan Pelita Jaya 63-50 dalam Grand Final Speedy NBL Indonesia 2012-2013 yang berlangsung di GOR UNY Jogjakarta, Minggu (26/5).
Kuarter pertama berjalan lamban. Baik Pelita Jaya maupun Aspac bertahan dengan super ketat. Kedua tim juga memperagakan tembakan-tembakan dengan akurasi yang rendah. Melalui tujuh poin yang dicetak oleh Kelly Purwanto, Pelita Jaya unggul tipis 12-11 di kuarter pertama.
Tembakan-tembakan medium maupun jauh dari Aspac mulai meluncur di kuarter kedua. Andakara Prastawa dan Fandi Andika Ramadhani menjadi pemicu utama. Pelita Jaya masih membalas dengan cara yang sama melalui Ary Chandra, Andy "Batam", dan Kelly Purwanto. Namun Aspac perlahan mulai menemukan sentuhannya dan unggul tipis 28-26 di kuarter kedua.
Sulit menembus pertahanan Aspac melalui tembakan jauh, Pelita Jaya mencoba memaksakan Ponsianus "Komink" Indrawan, Fidyan Dini, dan Ferdinand Damanik untuk beroperasi di paint area. Cara ini tidak efektif. Keberadaan Wahyu Widayat Jati dan Isman Thoyib di bawah ring Aspac sangat-sangat kokoh.
Setelah menjauh 46-38 di kuarter ketiga, Aspac tampil tenang dan percaya diri di kuarter akhir. Selisih 15 poin saat laga menyisakan waktu empat menit seolah menjadi tanda-tanda selanjutnya bahwa Aspac akan juara.
Dengan total 17 poin, Prastawa mengumpulkan poin terbanyak bagi Aspac. Fandi Ramadhani menyusul dengan 13 poin. Sementara Xaverius dan Thoyib masing-masing mencetak 11 poin.
"Anak-anak mampu lepas dari tekanan. Sebaliknya, mereka (Pelita Jaya) yang tertekan. Sekali kami mampu menyalip, mereka jadi kehilangan konsentrasi," ujar Rastafari Horongbala, head coach Aspac.
Kelly Purwanto yang biasanya menjadi pemberi umpan, kali ini lebih banyak berperan sebagai eksekutor. Kelly menjadi pengumpul angka terbanyak dengan total 15 poin.
"Sebenarnya bukan kami yang tampil jelek. Tapi Aspac yang bermain menggila. Bahkan Thoyib saja mampu memasukkan bola dari garis tiga angka," ungkap Nathaniel Canson, head coach Pelita Jaya.
Menurut pelatih yang akrab disapa Coach Nath itu, finis sebagai runner-up sudah hasil yang terbaik. "Hasil ini telah melampaui ekspektasi. Semoga ini menjadi momentum untuk lebih baik lagi musim depan," tandasnya. (nbl/kny)
KliK DI BAWAH INI: