Tim bulutangkis Indonesia dengan perjuangan berat akhirnya menyerah 2-3 dari favorit juara China, setelah ganda putri Liliyana Natsir/Nitya Krishinda Maheswari menyerah 12-21, 19-21 kepada Yu Yang/Wang Xiaoli.
Dalam perempat final Piala Sudirman di Stadion Putra Bukit Jalil Kuala Lumpur Malaysia, Kamis, dengan kekalahan tersebut, tim Indonesia untuk pertama kalinya sejak lambang supremasi beregu campuran digelar pada 1989, gagal melangkah ke semifinal.
Pasangan dadakan Liliyana/Nitya dengan relatif cukup mudah menyerah 12-21 pada game pertama, tapi mampu memberikan perlawanan pada game kedua ketika unggul 11-7.
Pasangan China tersebut tampaknya mengetahui kelemahan pasangan Indonesia, sehingga selalu melancarkan smes-smes ke arah Nitya sehingga secara perlahan menyamakan kedudukan 13-13 dan berbalik unggul 14-13.
Para pendukung Indonesia dibuat berdebar ketika Liliyana/Nitya mampu menyamakan kedukan 19-19, tapi Yu Yang/Wang Xialo akhirnya merebut dua angka terakhir untuk memastikan kemenangan 21-19.
Atas kemenangan tersebut, China melangkah ke babak empat besar dan akan berhadapan dengan pemenang antara Denmark dan Taiwan.
Pelatih Kepala Tim Bulu Tangkis China Li Yongbo menyayangkan hasil undian yang menempatkan Indonesia harus bertemu lebih awal dengan timnya di perempat final kejuaraan bulu tangkis beregu campuran Piala Sudirman di Malaysia, Kamis.
Pertandingan antara kedua tim di Stadion Putra Bukit Jalil Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, yang disebut-sebut sebagai "real final" itu, Indonesia melalui pertarungan ketat dan mendebarkan harus mengakui China dengan skor 2-3.
Melihat penampilan yang diperlihatkan oleh Indonesia yang diperkuat pemain-pemain muda itu, Li Yongbo menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia setidaknya akan melaju sampai ke final jika tidak bertemu China di perempat final.
"Sungguh disayangkan Indonesia harus bertemu lebih awal dengan China karena saya yakin hasilnya bisa lain," kata Li Yongbo kepada wartawan usai pertandingan.
Melihat hasil pertandingan babak penyisihan Grup A ketika Indonesia menyerah dengan skor telak 0-5, Yongbo yang mantan spesialis ganda putra bersama Tian Bingyi pada era 1980-an yakin bahwa Indonesia akan mengubah strategi dengan menurunkan pemain muda.
"Saya sebenarnya tidak terkejut dengan susunan pemain yang diturunkan Indonesia dan sejak awal sudah menduga bahwa mereka pasti akan menurunkan pemain muda, terutama di nomor ganda putra," kata Yongbo.
Dalam perempat final Piala Sudirman di Stadion Putra Bukit Jalil Kuala Lumpur Malaysia, Kamis, dengan kekalahan tersebut, tim Indonesia untuk pertama kalinya sejak lambang supremasi beregu campuran digelar pada 1989, gagal melangkah ke semifinal.
Pasangan dadakan Liliyana/Nitya dengan relatif cukup mudah menyerah 12-21 pada game pertama, tapi mampu memberikan perlawanan pada game kedua ketika unggul 11-7.
Pasangan China tersebut tampaknya mengetahui kelemahan pasangan Indonesia, sehingga selalu melancarkan smes-smes ke arah Nitya sehingga secara perlahan menyamakan kedudukan 13-13 dan berbalik unggul 14-13.
Para pendukung Indonesia dibuat berdebar ketika Liliyana/Nitya mampu menyamakan kedukan 19-19, tapi Yu Yang/Wang Xialo akhirnya merebut dua angka terakhir untuk memastikan kemenangan 21-19.
Atas kemenangan tersebut, China melangkah ke babak empat besar dan akan berhadapan dengan pemenang antara Denmark dan Taiwan.
Pelatih Kepala Tim Bulu Tangkis China Li Yongbo menyayangkan hasil undian yang menempatkan Indonesia harus bertemu lebih awal dengan timnya di perempat final kejuaraan bulu tangkis beregu campuran Piala Sudirman di Malaysia, Kamis.
Pertandingan antara kedua tim di Stadion Putra Bukit Jalil Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, yang disebut-sebut sebagai "real final" itu, Indonesia melalui pertarungan ketat dan mendebarkan harus mengakui China dengan skor 2-3.
Melihat penampilan yang diperlihatkan oleh Indonesia yang diperkuat pemain-pemain muda itu, Li Yongbo menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia setidaknya akan melaju sampai ke final jika tidak bertemu China di perempat final.
"Sungguh disayangkan Indonesia harus bertemu lebih awal dengan China karena saya yakin hasilnya bisa lain," kata Li Yongbo kepada wartawan usai pertandingan.
Melihat hasil pertandingan babak penyisihan Grup A ketika Indonesia menyerah dengan skor telak 0-5, Yongbo yang mantan spesialis ganda putra bersama Tian Bingyi pada era 1980-an yakin bahwa Indonesia akan mengubah strategi dengan menurunkan pemain muda.
"Saya sebenarnya tidak terkejut dengan susunan pemain yang diturunkan Indonesia dan sejak awal sudah menduga bahwa mereka pasti akan menurunkan pemain muda, terutama di nomor ganda putra," kata Yongbo.
[tts]merdeka.com
KliK DI BAWAH INI: