SBY lebih pilih naikkan harga BBM secara merata atau 1 harga


Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menyatakan, dalam sidang kabinet terbatas yang berlangsung di Kantor Presiden sejak tadi pagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) cenderung memilih kebijakan satu harga, bukan dua harga. Dengan kebijakan satu harga ini maka BBM bersubsidi akan mengalami kenaikan untuk semua golongan.
"Mengerucut pada 1 harga, bukan 2 harga," ungkap Julian di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/4).
Dalam pembicaraan yang berlangsung dengan tiga menko dan menteri terkait lainnya, pembicaraan mengenai BBM bersubsidi tidak membicarakan soal dua harga. Namun, Julian memastikan kebijakan itu tidak mengorbankan kelompok masyarakat kecil yang akan terdampak pasca kenaikan BBM nanti.
"Tadi tidak sampai pembicaraan ke sana (dua harga). Yang pasti kebijakan itu akan dipusatkan dengan tidak mengorbankan kelompok masyarakat yang terdampak. Kebijakan itu bisa memberikan manfaat," tuturnya.
Sebelumnya, saat tiba di Tanah Air setelah melakukan kunjungan kenegaraan ke beberapa negara belum lama ini, SBY mengakui ada sejumlah kendala jika penerapan kenaikan BBM menggunakan opsi dua harga.
"Apakah memungkinkan secara teknis di lapangan diberlakukan sistem dua harga itu, kalau memang tidak memungkinkan, risikonya terlalu besar, tentu tidak mungkin itu pemerintah pilih," kata SBY belum lama ini.
Dari kondisi tersebut mulai terlihat keragu-raguan pemerintah menjalankan kebijakan ini. Dengan alibi masih melakukan kajian dan menghitung dampak turunannya agar tidak memberatkan masyarakat, pemerintah justru menghembuskan wacana baru. Yakni menerapkan satu harga jual untuk premium dengan kemungkinan menaikkan harga.
"Tunggu keputusan sekarang didalami, satu harga didalami, dua harga didalami yang mana yang terbaik," ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
[bmo]merdeka.com

KliK DI BAWAH INI:



Jangan lupa Comment N Di share yah :)

Comments
0 Comments

0 comments: