Ahok: Saya enggak pernah bilang warga waduk Pluit komunis


Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak pernah mengatakan warga Pluit komunis. Tetapi, ide bagi lahan yang diinginkan warga dianggap ideologis komunis.

Untuk diketahui, warga di sekitar bantaran waduk Pluit diminta oleh Pemprov untuk pindah ke Rusun di wilayah III Jakarta Timur, yakni Rusun Pinus Elok Pulo Gebang dan Rusun Komarudin Penggilingan.

"Saya gak marahin warga Pluit bilang komunis. LSM datang kan mereka membawa proposal. Lewat LSM minta bagi lahan. Saya bilang mana bisa bagi lahan itu tanah negara. Itu ngotot, kalau ngotot itu ideologi komunis dong," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (26/4).

Ahok mengatakan, jika pembagian lahan sama saja menjarah negara dan menjarah orang kaya. Sehingga, dia berpikiran jika warga menempati lahan di Balaikota atau monas bisa saja minta bagi.

"Sekarang kalau gitu sekalian anda-anda dudukan saja balai kota sama Monas, nanti saya juga minta bagi, lumayan kan? Ya dia berhak marah kan? Dia mau tuntut, ya tuntut saja gitu lho. Darimana dasarnya anda dudukin tanah," tegas Ahok.

Lantas, mantan bupati Belitung Timur ini mencontohkan tanah milik sendiri kemudian dibangun rumah dan dibongkar tidak diganti oleh P2B. Sedangkan ada yang bangun di tanag negara, kemudian disewain dan tidak bayar pajak, tetapi malah minta ganti harga per meter waktu dilakukan pembongkaran.

"Ini makanya saya lapor pak Gubernur, kita mau bangun 700 hektar di Marunda, terus kita isi furnish. Anda butuh rumah yang layak ini rumah susun. Tidak bisa ngisi kami isikan. Anda tidak punya kerjaan untuk bayar retribusi kami carikan pekerjaan. Jadi anda mau nya apa sekarang? Anda mau dudukin tanah minta bagi jual gak? Jual," terangnya.

Ahok mengaku tuntutan LSM tersebut tidak masuk akal. Sehingga, kalau terus melakukan pemaksaan maka sama saja berideologis komunis dan dia enggan meminta maaf kepada warga.

"Apanya yang minta maaf. Saya sudah bantuin rumah. Apa yang komunis minta maaf. Saya gak bilang warga komunis kok, saya bilang waktu mereka mengajukan proposal. Saya enggak bilang warga komunis lho. Itu kan diadu domba orang itu pasti ada LSM yang mengadu domba warga," tegasnya.

"Saya hanya bilang ide seperti ini ide komunis. Saya tidak bilang warga komunis darimana ada bukti saya bilang warga komunis. Enak aja dia bilang," imbuhnya.

Seperti diberitakan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan bersikap tegas terhadap penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Pluit. Rusun itu khusus diperuntukkan bagi warga bantaran Waduk Pluit.

Menurut Ahok, warga lain tidak bisa sembarangan menempati waduk tersebut. Bahkan,Ahok mengancam akan melaporkan ke polisi bagi warga yang bandel.

"Kalau enggak mau kita tangkap lapor polisi, enak aja emangnya komunis main duduk-dudukin. Kalau legal tanda tangan surat perjanjian," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (11/4).
[did]merdeka.com

KliK DI BAWAH INI:



Jangan lupa Comment N Di share yah :)

Comments
0 Comments

0 comments: