LONDON, - Seorang ibu yang putus asa ingin memiliki anak lagi, telah memaksa putrinya yang berusia 14 tahun untuk hamil dengan menggunakan donor sperma. Sang ibu hari Senin (29/4) untuk pertamakalinya diajukan ke pengadilan untuk mempertangungjawabkan sikapnya ini.
Kantor berita AP hari Senin melaporkan, Hakim Peter Jackson dipengadilan menegaskan bahwa sang ibu ini telah bertingkahlaku egois dan bertolak belakang dengan keyakinannya. Hakim Jackson menegaskan, perempuan ini yakni seorang perempuan Amerika bercerai yang tinggal di Inggris sejauh ini sudah tinggal dengan tiga anak adopsi.
Namun dia masih menghendaki memiliki anak lagi namun dicegah untuk bisa mengadopsi anak yang keempat. Maka sang ibu mengatur rencana melibatkan putri sulungnya untuk hamil dengan cara memperoleh sperma yang dibeli melalui internet dari sebuah perusahaan penawar sperma, Cryos International yang berbasis di Denmark.
Menurut hakim Jackson, sang putri yang diinisialkan dengan sebagai A "kemudian hamil sesuai dengan permintaan sang ibu, menggunakan sperma donor yang dibeli sang ibu, dengan tujuan bisa memiliki anak keempat yang kemudian diadopsi sang ibu sebagai anaknya".
Hakim mengutip sang putri mengatakan, dia sebenarnya kaget dengan usulan ibunya, namun dia kemudian melakukan itu karena dengan melakukan itu dia akan dicintai ibunya. "Ibu saya orang yang tegas dan dia akan melakuakn apa saja untuk bisa mendapatkan apa yang dia inginkan," ujar sang putri seperti dikutip hakim.
Sang putri kemudian dengan berbagai cara diupayakan hamil menggunakan sperma yang dibeli. Beberapa kali sang putri mengalami keguguran. Setelah hampir enam kali upaya dengan sperma donor, sang putri akhirnya hamil dan melakirkan seorang bayi laki-laki pada Juli 2011. Ketika itu sang putri berusia 17 tahun.
Namun upaya ini sudah dilakukan sejak sang putri berusia 14 tahun. Sang ibu ini dijatuhi hukuman lima tahun penjara karena memaksa kehendak pada anaknya yang masih dibawah umur. Sang putri sendiri dikirim ke pusat rehabilitas. Identitas keluarga ini dirahasia. Kejadian ini sudah terjadi tahun lalu.
KOMPAS.com
KliK DI BAWAH INI: