Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menata Pedagang Kaki Lima (PKL) tidak main-main. Dalam waktu dekat ini, sekitar 20 PKL yang berjualan sekitar Emporium Pluit Mal Jakarta Utara akan ditata.
"Di Emporium ada 20-an lah. Nah itu yang kita pindahkan," ujar Kepala Dinas Koperasi dan UKM Ratnaningsih di Balai Kota Jakarta, Senin (29/4).
Selain itu, 60-an PKL yang berada di sekitar jalan Tarakanita, Jakarta Selatan, juga akan ditata. "Nah nanti dipindahkan ke Pluit," ucapnya.
"Ini Tarakanita, kan masuk sini (jalan), harus dipindah semua. Sepanjang jalan sini harus pindah enggak boleh menjamurlah," imbuhnya.
Ratna mengatakan ada sekitar 20-40 PKL yang akan direlokasi, di mana 10 dari 20 PKL akan dimasukkan ke Emporium. Saat ini, proses masih dalam pembahasan dengan pihak manajemen Emporium.
Untuk anggaran relokasi, Ratna mengaku Pemprov hanya mengucurkan Rp 150 juta, selebihnya CSR dari Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan dan salah satu produk minuman. "DKI juga ada paling Rp 150 jutaan,"katanya.
Nantinya, lanjut Ratna, Pemprov bersama pihak manajemen mal akan melakukan perjanjian untuk menjamin karyawan mal akan makan di situ.
"Kalau dibilang terlalu jauh ya gak mungkin. Kan sudah ada perjanjian. Kita kasih pedagang alternatif. Mereka maunya yang diparkir, kalau masak diparkir kan ganggu parkiran mal. Mal kasih dua alternatif. Kita kasih alternatif supaya enggak ngeluh terlalu jauh. Padahal semua manajemen bilang semua karyawan makan di sana," terangnya.
Diperkirakan pada bulan Mei para PKL sudah ditata dan masuk mal. Kemudian, pengawasan selanjutnya akan diserahkan kepada camat dan lurah setempat.
"Ya pokoknya ini kan lelang. Kita perkirakan Mei lah baru bisa. Biar sekalian atau harus sekalian dengan MRT-lah. Kan ada waktu dari Kementerian Koperasi, Perdagangan sekalian enggak boleh separo-separo," terangnya.
[ren]merdeka.com