Susno Duadji kini hilang bak ditelan bumi. Tim kejaksaan kebingungan bahkan memburu mantan Kabareskrim itu sampai tengah malam. Hasilnya masih nihil.
Sejak ditetapkan buron beberapa hari lalu, jaksa kehilangan jejak Susno. Sementara polisi yang awalnya melindungi dan menggagalkan eksekusi, kini sok ikut-ikutan memburu Susno.
"Kita sedang melakukan pelacakan untuk peroleh informasi posisi, dan kita kerjasama dengan Kejaksaan," kata Kabareskrim Polri Komjen Sutarman di Mapolda Metro Jaya, Senin (29/4).
Polisi awalnya memilih melindungi Susno. Hal itu terlihat saat tim kejaksaan akan mengeksekusi Susno di Bandung pekan lalu. Dengan mengerahkan ratusan personel kepolisian, bukan alih-alih mengamankan eksekusi malah membawa Susno ke Polda Jabar.
Dari situlah awal jejak Susno menghilang. Entah masih dilindungi atau melarikan diri, yang pasti kini kejaksaan tak tahu keberadaan Susno.
Setelah ditetapkan buron dan mendapat sentilan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sikap Polda Jabar cair. Kini, polisi juga ikut memburu Susno.
"Dari yang dilaporkan baik Jaksa Agung dan Kapolri, saya instruksikan tegakkan hukum dengan seadil-adilnya dan sebenar-benarnya," kata SBY saat konferensi pers di Ruang VIP Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (26/4).
Di tengah ditetapkannya menjadi buron, Susno malah muncul di Youtube. Dalam video berdurasi 15 menit 34 itu, Susno memberikan penjelasan mengapa ia menolak dieksekusi.
Di video itu, Susno tidak menjelaskan secara detail di mana ia sekarang berada. Hanya mengatakan berada di daerah pemilihannya di dapil 1 Jawa Barat. Susno adalah bakal calon legislatif dari Partai Bulan Bintang (PBB).
Susno juga mengaku tidak bermaksud untuk melarikan diri. "Saya tak ada di muka umum untuk menghindari eksekusi liar," kata Susno.
Apapun usaha polisi dan kejaksaan, toh nasi sudah menjadi bubur. Susno sudah menghilang. Jika sedari awal polisi tidak melindungi, proses eksekusi tentu tidak sedramatis ini.
Susno kini seperti orang yang punya ilmu kebal. Kebal dari hukum tentunya. Bisa hilang dan tak terlacak oleh penegak hukum.
Sejak ditetapkan buron beberapa hari lalu, jaksa kehilangan jejak Susno. Sementara polisi yang awalnya melindungi dan menggagalkan eksekusi, kini sok ikut-ikutan memburu Susno.
"Kita sedang melakukan pelacakan untuk peroleh informasi posisi, dan kita kerjasama dengan Kejaksaan," kata Kabareskrim Polri Komjen Sutarman di Mapolda Metro Jaya, Senin (29/4).
Polisi awalnya memilih melindungi Susno. Hal itu terlihat saat tim kejaksaan akan mengeksekusi Susno di Bandung pekan lalu. Dengan mengerahkan ratusan personel kepolisian, bukan alih-alih mengamankan eksekusi malah membawa Susno ke Polda Jabar.
Dari situlah awal jejak Susno menghilang. Entah masih dilindungi atau melarikan diri, yang pasti kini kejaksaan tak tahu keberadaan Susno.
Setelah ditetapkan buron dan mendapat sentilan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sikap Polda Jabar cair. Kini, polisi juga ikut memburu Susno.
"Dari yang dilaporkan baik Jaksa Agung dan Kapolri, saya instruksikan tegakkan hukum dengan seadil-adilnya dan sebenar-benarnya," kata SBY saat konferensi pers di Ruang VIP Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (26/4).
Di tengah ditetapkannya menjadi buron, Susno malah muncul di Youtube. Dalam video berdurasi 15 menit 34 itu, Susno memberikan penjelasan mengapa ia menolak dieksekusi.
Di video itu, Susno tidak menjelaskan secara detail di mana ia sekarang berada. Hanya mengatakan berada di daerah pemilihannya di dapil 1 Jawa Barat. Susno adalah bakal calon legislatif dari Partai Bulan Bintang (PBB).
Susno juga mengaku tidak bermaksud untuk melarikan diri. "Saya tak ada di muka umum untuk menghindari eksekusi liar," kata Susno.
Apapun usaha polisi dan kejaksaan, toh nasi sudah menjadi bubur. Susno sudah menghilang. Jika sedari awal polisi tidak melindungi, proses eksekusi tentu tidak sedramatis ini.
Susno kini seperti orang yang punya ilmu kebal. Kebal dari hukum tentunya. Bisa hilang dan tak terlacak oleh penegak hukum.
[did]merdeka.com
KliK DI BAWAH INI: