Buruh harian dari daerah pedalaman dan China bagian barat sedang memetik kapas di ladang tanaman kapas di Korla, Xinjiang, China. (FREDERIC.J BROWN/AFP/Getty Images)
Percayakah Anda? Bahwa kapas bukan saja dapat digunakan merajut kain untuk memenuhi kebutuhan “sandang” kita, bahkan dapat memenuhi kebutuhan “pangan” manusia, yang akan menjadi makanan masa depan manusia.
Hasil penelitian ilmuwan Amerika keturunan India yakni Ganesan Sunilkumar dan Keerti S.Rathore yang diumumkan secara terbuka beberapa hari yang lalu menuturkan, bahwa melalui perombakan teknologi interferensi RNA (Ribonucleic Acid interference), sudah dapat dengan sukses mengurangi gossypol, suatu zat beracun dalam bibit kapas (gossypol, suatu pigmen kuning, adalah zat beracun dalam bibit kapas). Agar biji kapas dapat dimakan dengan aman, dan menjadi makanan pokok masa depan di kawasan miskin, memberikan sejumlah besar sumberprotein bagi manusia dan ternak. Menurut laporan INDOlink, kedua ilmuwan menuturkan bahwa penelitian ini “dapat mengeksploitasi sumber gizi makanan yang baru bagi ratusan juta penduduk”, dan hasil penelitian mereka juga dipublikasikan di majalah Proceedings of the national Academy of science Amerika yang terbit pada 28/11/ lalu. “Yang paling menggembirakan adalah, kami akhirnya menemukan metode untuk menghambat kandungan gossypol dalam bibit kapas. Gossypol (fenol biji kapas) adalah suatu senyawa beracun yang keras, tapi kami dapat mengurangi kadarnya hingga pada titik teraman, agar biji kapas dapat dikonsumsi”demikian tandas doktor Rathore. Peneliti terkait menuturkan, bahwa biji yang telah diolah melalui teknologi ini, bukan saja telah memenuhi standar dari FDA (U.S.Food and Drug Administration) dan WHO, bahkan mereka juga dengan optimis memprediksikan, bahwa di masa mendatang biji kapas dapat menyuplai sumber protein yang dibutuhkan sepanjang tahun pada 500 juta penduduk.