Showing posts with label POLITIK. Show all posts
Showing posts with label POLITIK. Show all posts

Jokowi vs Prabowo, siapa menang?


Survei demi survei calon presiden 2014 yang dilakukan berbagai lembaga, selalu menempatkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di urutan teratas sebagai calon presiden alternatif yang diinginkan rakyat. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto rupanya mulai terusik dengan fakta itu. Meski begitu dia menyatakan tidak takut berhadapan dengan Jokowi dan memastikan maju di Capres 2014 nanti.

"Survei bisa saja begitu. Tapi rakyat yang akan memutuskan. Saya akan tetap maju. Masa enggak maju kalau dukungan rakyat. Kita semua berdasarkan dukungan rakyat. (Komunikasi politik) masih jalan terus," tegas Prabowo saat menghadiri seminar nasional memperingati hari kebangkitan nasional di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (30/5).

Prabowo menjelaskan hubungan Partai Gerindra dengan parpol lainnya dinamis, termasuk dengan PDIP. Menurut dia, tak menutup kemungkinan nanti di Pemilu 2014 Partai Gerindra kembali berkoalisi dengan PDIP. Namun bisa juga sebaliknya, tidak berkoalisi.

Mengacu pada dua survei terakhir, Jokowi dan Prabowo memang berada di urutan teratas. Misalnya hasil survei Tim Pusat Data Bersatu (PDB) pimpinan Didik J Rachbini menunjukkan Joko Widodo sebagai capres dengan tingkat elektabilitas tertinggi. Sebanyak 21,2 persen responden memilih Jokowi disusul Prabowo dengan 17,1 persen.

Dari 13 nama yang dipamerkan sebagai tokoh potensial capres 2014, Jokowi tetap menduduki urutan pertama dengan 21,2 persen. "Prabowo 18,4 persen, Megawati 13,0 persen, Rhoma 10,4 persen, Aburizal Bakrie 9,3 persen, Jusuf Kalla 7,8 persen, dan Wiranto 3,5 persen," jelas Didik J Rachbini di Jakarta, Rabu (6/2).

Sementara hasil survei terakhir yang dirilis Center for Strategic and International Studies (CSIS) juga mengukuhkan fenomena itu. Jokowi (28,6 persen), Prabowo Subianto (15,6 persen), Aburizal Bakrie (7 persen), Megawati (5,4 persen) dan Jusuf Kalla (3,7 persen).

Meski begitu peneliti CSIS Philip J Vermonte mengatakan, hasil survei itu bukan fenomena Jokowi semata. "Melainkan bahwa masyarakat Indonesia benar-benar mengharapkan calon pemimpin alternatif, yaitu Jokowi atau calon alternatif lain," ujarnya, Minggu (26/5).

Hal itu diamini peneliti senior CSIS J Kristiadi. Kemunculan Jokowi dinilai bertepatan dengan momentum pencarian tokoh capres alternatif, terlepas dari opini bahwa mantan wali kota Solo itu baru menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Lebih dari separuh responden (53,9 persen) menyatakan setuju jika Jokowi maju sebagai kandidat capres meskipun masih menjabat sebagai Gubernur. "Kesulitan Jokowi untuk mendapatkan dukungan partai masih dipersoalkan, tetapi kalau tingkat elektabilitasnya mencapai 50 persen pasti dia akan diperebutkan oleh partai-partai," kata Kristiadi dalam kesempatan yang sama.

Terkait berbagai hasil survei itu, pengamat politik UIN Jakarta, Gun Gun Heryanto menyatakan, saat ini, satu-satunya tokoh yang memiliki nilai jual paling tinggi untuk menjadi capres adalah Jokowi.

'Fenomena Jokowi' unggulnya jokowi dalam berbagai survei itu tentu saja memperlihatkan konsistensi opini publik. Dan dalam satu titik, puncaknya akan menjadi tren masyarakat. "Survei itu merupakan pendekatan scientific untuk menggambarkan opini publik," ujarnya.

"Kalau Jokowi maju nyapres tentu saja dia akan mengungguli Prabowo. Dan Prabowo saat ini sangat memperhitungkan Jokowi sebagai pesaing kuat. Jokowi itu pemimpin populis yang menjadi ekspektasi publik. Meski ada opini negatif, baru sebentar jadi gubernur, kalau dia mau gambling ini dan maju pencapresan 2014, peluang ada. Dan bisa saja nanti PDIP di saat-saat injury time malah mencalonkan Jokowi." imbuh Gun Gun.

Masalahnya, lanjut Gun Gun, Jokowi belum tentu mau maju walaupun godaan sangat besar. "Saya setuju dengan pendapat Jokowi tidak nyapres di 2014. Bukan soal terlalu cepat menjadi gubernur dan dia belum membuktikan apa-apa selama memimpin Jakarta, tapi ini soal investasi calon pemimpin berkualitas dan populis di masa depan. Kalau dia bersabar menunggu 2019, tentu modal sosialnya lebih besar lagi," pungkasnya.
[bal]merdeka.com


KliK DI BAWAH INI:



Jangan lupa Comment N Di share yah :)

READ MORE »»  

Selalu menang di survei capres, akankah Jokowi luluh?


Semenjak dikukuhkan sebagai Gubernur DKI Jakarta, elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) terus menanjak. Terbukti, sejumlah lembaga survei menyatakan kepopuleran seorang Jokowi hingga kini tak tertandingi.

Bahkan, hasil riset lembaga survei yang hendak mencari calon presiden idaman dalam Pemilu 2014 mendatang, nama Jokowi selalu diurutan paling wahid. Meski namanya selalu diunggulkan berbagai survei, mantan wali kota Solo ini tetap berkeras akan menyelesaikan masa baktinya di Jakarta hingga 2017.

Paling anyar, hasil survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) menempatkan Jokowi di peringkat pertama sebagai tokoh calon presiden (capres) alternatif. Sejumlah nama tokoh capres yang disebutkan oleh 1.635 responden antara lain Jokowi (28,6 persen), Prabowo Subianto (15,6 persen), Aburizal Bakrie (7 persen), Megawati (5,4 persen) dan Jusuf Kalla (3,7 persen).

Peneliti CSIS Philip Jurius Vermonte mengatakan, munculnya nama Jokowi di urutan paling atas karena masyarakat menginginkan sosok calon presiden alternatif seperti pengusaha mebel tersebut.

"Pada dasarnya (hasil) ini bukan soal 'fenomena Jokowi' semata, melainkan bahwa masyarakat Indonesia benar-benar mengharapkan calon pemimpin alternatif, yaitu Jokowi atau calon alternatif lain," kata Philip di Jakarta, Minggu (26/5).

Sementara itu, pengamat politik sekaligus peneliti senior CSIS J Kristiadi mengatakan kemunculan Jokowi bertepatan dengan momentum pencarian tokoh capres alternatif, terlepas dari opini bahwa mantan wali kota Solo itu baru menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Lebih dari separuh responden (53,9 persen) menyatakan setuju jika Jokowi maju sebagai kandidat capres meskipun masih menjabat sebagai gubernur.

"Kesulitan Jokowi untuk mendapatkan dukungan partai masih dipersoalkan, tetapi kalau tingkat elektabilitasnya mencapai 50 persen pasti dia akan diperebutkan oleh partai-partai," kata Kristiadi.

Selain hasil riset CSIS, hal senada juga terjadi dalam hasil survei yang dilakukan Pusat Data Bersatu (PDB), Jokowi berhasil menduduki posisi teratas dari 29 tokoh calon presiden potensial yang dijaring. Elektabilitas Jokowi mencapai 21,2 persen. Posisinya menggeser dominasi Prabowo Subianto (17,2 persen) dan Megawati (11,5 persen) yang selama ini sering mendominasi survei-survei mengenai calon presiden.

Dari hasil riset yang telah dilakukan sejumlah lembaga survei, nama Jokowi selalu teratas dalam bursa pencalonan presiden pada Pemilu 2014. Akankah Jokowi luluh dan bersedia diusung untuk menjadi capres?
[did]merdeka.com

KliK DI BAWAH INI:



Jangan lupa Comment N Di share yah :)

READ MORE »»  

5 Upaya blak-blakan Hary Tanoe menangkan Hanura


Setelah keluar dari Partai NasDem, bos MNC Hary Tanoesoedibjo langsung bergabung dengan Partai Hanura. Di partai besutan Wiranto itu, Hary Tanoe diberi posisi Ketua Dewan Pertimbangan.

Hary Tanoe yakin Hanura merupakan partai terbaik yang dipilihnya. Dia pun berjanji akan maksimal memenangkan partai yang identik dengan warna kuning tua itu.

Bergabungnya Hary Tanoe semakin membuat pede Ketua Umum Partai Hanura Wiranto untuk menyambut Pemilu 2014. Wiranto bahkan meyakini partainya bakal masuk posisi tiga besar di Pemilu 2014.

"Target memang tidak bisa diramal lewat matematis. Paling tidak kami masuk 3 besar. Itu hasil akumulasi jumlah kursi di DPR, kami berharap masuk 3 besar. Ini bukan pernyataan asal-asalan. Ini berdasarkan evaluasi yang cukup rasional dari hasil survei dan kompetensi caleg kita," kata Wirantousai menyerahkan DCS di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Minggu (21/4).

Hary Tanoe tak trauma meski telah mengalami kecewa di partai lamanya. Di Hanura, dia justru berjanji akan mengerahkan segala kekuatannya.

Berikut lima upaya blak-blakan Hary Tanoe untuk menangkan Hanura di Pemilu 2014.


1. Munculkan Wiranto di final X-Factor

Ketua Umum Partai Hanura Wiranto hadir di final X-Factor yang disiarkan secara langsung oleh RCTI. Wiranto bahkan didaulat untuk memberikan hadiah kepada sang juara, Fatin Shidqia.

"Hadiah akan diberikan langsung oleh bapak haji Wiranto," kata MC Robi Purba, Jakarta, Sabtu (25/5).

Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute, Gun Gun Heryanto menilai, kemunculan Wiranto di acara tersebut tak lepas dari keberadaan Hary Tanoesoedibjo (HT) selaku kader dan pengurus Partai Hanura. Tanpa dukungan HT, jika ingin tampil di layar kaca, Wiranto dan partainya tentu harus mengeluarkan biaya besar.

"How to make popularity, dan panggung X-Factor itu saya kira itu ditonton jutaan rakyat Indonesia. Itu salah satu magnitude industri hiburan meski tidak bawa-bawa nama partai, tapi Wiranto terpublikasikan," kata Gun Gun saat berbincang dengan merdeka.com.

2. Kerahkan MNC grup untuk menangkan Hanura

Hary Tanoesoedibjo berjanji akan menggunakan jaringan media yang dimilikinya sebagai strategi pemenangan Hanura di Pemilu 2014. Bos MNC Grup itu mengaku akan mengerahkan segala upaya agar Hanura dapat besar dan dikenal rakyat.

"Saya akan gunakan udara sebagai pemenangan," ujar Hary di Gedung DPP Hanura, Jl Tanjung Karang, Jakarta, Minggu (17/2).

Hary Tanoe mengatakan, penggunaan jaringan media itu merupakan salah satu strategi yang akan ditempuh. "Udara itu hanya untuk popularitas agar masyarakat tahu Hanura itu seperti apa," kata dia.

3. Rogoh kocek pribadi bantu caleg dari Hanura

Hary Tanoesoedibjo siap menggelontorkan dana pribadi untuk membantu calon legislatif dari partainya yang akan bertarung di Pemilu 2014. Asalkan, calon itu potensial.

"Secara pribadi kalau ada caleg potensial, pintar, bisa mewakili sebagai wakil rakyat yang baik dan perlu dibantu, saya pribadi siap bantu," kata Hary Tanoe saat berkunjung ke Fraksi Hanura di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/2).

Berapa biayanya, Hary Tanoe enggan membeberkan. Hary menegaskan, dia akan membantu sesuai batas kemampuan yang dia miliki.

"Jadi itu case by case, namanya case by case tidak bisa disiapkan berapa, semampu saya, tapi semaksimal mungkin saya bantu," ujarnya.

4. Kerahkan semua modal untuk Hanura

Hary Tanoesoedibjo mengaku akan bekerja keras untuk memenangkan Partai Hanura di Pemilu 2014 mendatang. Di depan para ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Sulawesi Selatan, pemilik MNC Grup ini mengaku akan mengerahkan seluruh modal yang dia miliki.

"Saya punya media, MNC, RCTI, Global TV, jalan tol dan tambang batu bara. Untuk bekerja lebih masif, akan melibatkan instrumen yang ada pada saya baik itu perusahaan maupun kekuatan dari diri saya sendiri," kata Hary di Makassar, Selasa (19/3).

Menurut dia, militansinya saat ini tak berbeda dengan dengan saat dia di Partai NasDem. Bahkan dia mengakui di Hanura ia lebih militan dibanding dulu. Semua itu ia lakukan untuk memenangkan partai Hanura.

"Tujuan kita sama, Partai Hanura harus menang," tegasnya.

5. Iklan gratis untuk Hanura dan Wiranto

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Hanura Yuddy Chrisnandi mengatakan, Hary Tanoesoedibjo berjanji memberi iklan gratis bagi Hanura dan Wiranto di MNC Grup. Hal ini diungkapkannya terkait pemanggilan Hary Tanoe oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena adanya pengaduan masyarakat terkait dugaan percakapan Hary Tanoe dengan kader partainya terkait pemanfaatan frekuensi untuk kepentingan politik.

"Wah enggak ngerti, itukan janjinya HT untuk all out membesarkan Hanura dan mendukung Pak Wiranto jadi presiden. Jadi konsekuensinya ya harus munculkan iklan-iklan Hanura dan Pak Wiranto di media yang dimilikinya. Tentu jangan sampai melanggar aturan," kata Yuddy saat dihubungi wartawan, Rabu (8/5).

Menurutnya, Partai Hanura senang dengan 'skema iklan gratis' yang dijanjikan HT. "Iya, HT yang menjanjikan akan all out membesarkan Hanura, tentu kita senang kalau semua TVnya termasuk RCTI, terisi iklan Hanura dengan frekuensi yang maksimal. Sehingga bisa dilihat publik lebih sering, tanpa harus melanggar aturan penyiaran," lanjutnya.

Yuddy berharap, dengan skema tersebut diharapkan target perolehan 20 persen kursi di pemilu legislatif bisa terwujud. Terlebih, tidak menutup kemungkinan Hanura bakal mengusung formasi Wiranto-Hary sebagai capres dan cawapres.

"Sehingga tanpa koalisi parpol, Hanura bisa usung capres cawapresnya sendiri, sangat mungkin HT akan menjadi cawapresnya, Pak Wiranto sebagai capres," tukasnya.
Merdeka.com

KliK DI BAWAH INI:



Jangan lupa Comment N Di share yah :)

READ MORE »»  

Pilgub Bali, arena pembuktian dominasi PDIP di pulau dewata


Hari ini Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Bali dilaksanakan. 2.918.824 Rakyat Bali akan menggunakan hak pilihnya di bilik TPS yang tersebar di seluruh Bali dengan jumlah 6.371 TPS.

Hanya ada dua pasangan cagub-cawagub yang bertarung dalam Pilgub kali ini yakni pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta dan Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Sukrawan.

Pasangan I Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta didukung oleh Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Hanura, PAN, PNBK, PKPB dan PKPI serta Gerindra. Sementara, pasangan Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Sukrawan didukung PDIP.

Pilgub Bali kali ini akan menjadi arena pembuktian dominasi PDIP di pulau dewata sebelum Pemilu 2014 digelar. PDIP optimis dapat mengantarkan kader internalnya itu duduk sebagai orang nomor satu di pulau para dewa.

Bali sendiri dikenal sebagai basis dari partai besutan Megawati Soekarnoputri. Pada Pilgub Bali 2008, PDIP sukses mengantar pasangan Made Mangku Pastika-Anak Agung Ngurah Puspayoga menduduki kursi gubernur dan wakil gubernur Bali.

Saat itu, pasangan tersebut menang dengan perolehan suara 55,01 persen, mengalahkan pasangan Cokorda Budi Suryawan-Suweta dengan 26,74 persen dan Winasa-Alit Putra dengan 18,25 persen. Namun, di Pilgub 2013 ini Pastika dan Puspayoga harus bercerai dan bertarung satu sama lain untuk meraih posisi orang nomor satu di Bali.

Dominasi PDIP di Bali semakin terlihat pada Pemilu Legislatif 2009. Saat itu, PDIP memperoleh suara terbanyak di pulau dewata itu dengan 40,94 persen. Alhasil, PDIP meraup 24 kursi untuk DPRD Bali.

Meski menang, perolehan suara PDIP tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan perolehan suara PDIP pada Pemilu Legislatif 2004 lalu yakni sebesar 51,34 persen. Sementara, partai yang mendapat peningkatan perolehan suara di Bali pada Pemilu 2009 adalah Partai Demokrat.

Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu meraup suara 14,61 persen. Padahal pada Pemilu 2004, Demokrat hanya meraih suara 5,53 persen. Alhasil, Demokrat kini memiliki 11 kursi di DPRD Bali.

Sementara, Partai Golkar meraup 16,76 persen, turun dari suara Pemilu 2004 sebanyak 18,10 persen. Partai Hati Nurani Rakyat dengan 3,76 persen, diikuti PNI Marhaen dengan 2,85 persen, Gerindra dengan 2,46 persen, PKPB dengan 1,99 persen, PKPI dengan 1,73 persen, PNBK dengan 1,71 persen, dan PKS dengan 1,43 persen.

Jika didasarkan pada hitung-hitungan politik perolehan suara partai pendukung kedua pasangan calon di Pemilu 2009 lalu, kedua pasangan memiliki peluang yang sama kuat. Namun, Pilgub berbeda dengan Pemilu Legislatif. Figur calon dalam Pilgub menjadi salah satu faktor yang menentukan.

PDIP sendiri telah mengeluarkan 'amunisi' yang dimilikinya untuk memenangkan jagonya. Salah satunya adalah turun gunungnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam kampanye pasangan Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Sukrawan beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) juga ikut dilibatkan dalam kampanye beberapa waktu lalu. Megawati bahkan menyentil I Made Mangku Pastikasedang mabuk kekuasaan karena kembali maju dalam Pilgub Bali.

"Tadinya dia (Pastika) baik. Tapi begitu punya kekuasaan dia menjadi mabuk," kata Megawati saat berkampanye di kampung nelayan Desa Pengastulan, Buleleng, Bali, Kamis (9/5).

Mega menuding Pastika telah menggunakan kekuasaan untuk menjegal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDIP, Anak Agung Ngurah Puspayoga dan Dewa Nyoman Sukrawan. Hal itu ditunjukkan dengan menggunakan Panwaslu (panitia pengawas pemilu) melarang Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana berkampanye.

"Mengapa baru sekarang tidak diizinkan, kenapa tidak dari dulu. Ini sudah mulai. Saya tidak senang dengan hal itu," tegas Mega.

Lantas mampukah PDIP memenangkan Pilgub Bali kali ini? Kita tunggu saja hasil pilihan rakyat Bali.
[dan]merdeka.com

KliK DI BAWAH INI:




Jangan lupa Comment N Di share yah :)

READ MORE »»  

Saling serang Demokrat dan PKS soal korupsi


Kader Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat ini sama-sama sedang dijerat kasus korupsi. Lucunya, kedua partai anggota koalisi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kini malah saling serang soal kasus korupsi.

Adalah politikus Demokrat, Ruhut Sitompul, yang ikut cawe-cawe terhadap kasus dugaan suap izin impor daging sapi yang telah menjerat mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, sebagai tersangka. Saat KPK gagal menyita mobil milik Luthfi, yang diduga hasil pencucian uang, di kantor DPP PKS, Ruhut pun angkat suara.

"Jadi peristiwa terjadi di kantor PKS, KPK akan melaksanakan tugasnya, mengeksekusi mobil atau bukti lain, tapi dihalangi, baik pengamanan, massa. Dalam hal ini PKS kurang cerdas menyikapi. Ini tahun politik, partai harus memberi contoh keteladanan apalagi hukum," kata Ruhut di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (8/5).

Kalau memang yang jadi persoalan, utamanya adalah masalah administrasi, seperti surat penyitaan, Ruhut mengatakan, seharusnya tak perlu dipermasalahkan lebih jauh. "PKS harus mencontoh Demokrat," terang Ruhut soal partainya yang menurutnya terbuka pada penindakan KPK.

Serangan Ruhut itu dibalas politikus PKS, Fahri Hamzah. Menurut Fahri, Demokrat lebih buruk dari PKS. Oleh karenanya, jika ada pihak yang mewacanakan membubarkan atau membekukan PKS karena kasus dugaan korupsi oleh partai, Fahri meminta mereka melihat juga kasus Demokrat.

"Adili dulu Partai Demokrat. Dalam persidangan Grup Permai diangkut ke Bandung, sudah ada kesaksian, mobil boks. Sudah bubarin saja dulu Partai Demokrat baru bicara PKS," kata Fahri di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (11/5).

Fahri terus menegaskan, dalam kasus suap impor daging sapi Luthfi Hasan tidak menerima uang dari Fathanah. "Ini KPK ngawur. Ini ngancam kita agar kita kendor, tapi kita enggak kendor," ujarnya.

Justru Fahri menyarankan agar KPK membekukan Partai Demokrat karena sudah ada bukti aliran dana. "Kalau Anda mau periksa harus SBY dulu, selesai. Karena uang itu jelas mengalirnya. Semua sekuriti dan saksi sudah jelas," katanya.

"Bekukan dulu Partai Demokrat melalui pembiayaan kongres, melalui Nazar dan kawan-kawan," imbuhnya.
[has]merdeka.com

KliK DI BAWAH INI:



Jangan lupa Comment N Di share yah :)

READ MORE »»  

NasDem yakin eks bandit legendaris Johnny Indo dongkrak suara


Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasional Demokrat Kabupaten Sukabumi yakin Yohanes Hubertus Eijkenboom atau Johnny Indo yang maju sebagai bakal calon legislatif DPRD setempat lolos verifikasi. Mereka juga yakin Johnny Indo juga mampu mendongkrak suara Nasdem.

"Seluruh warga berhak menjadi caleg dan kami pun yakin Johnny Indo bisa membawa perubahan untuk warga Kabupaten Sukabumi walaupun dulunya pernah hidup di dunia kriminal," kata Ketua DPD Nasdem Kabupaten Sukabumi, Ahmad Rifai seperti dilansir Antara, Jumat (11/5).

Tetapi, lanjut Rifai, saat ini Johnny sudah berubah dan menjadi tokoh masyarakat dan mualim di Kecamatan Cicurug. Dia yakin masa lalu Johnny itu tidak akan menghambat pencalonannya. "Kami yakin Johnny Indo lolos verifikasi dari Komisi Pemilihan Umum," ujat dia.

Diakui Rifai, majunya Johnny Indo menjadi caleg dari partainya tersebut ada kendala seperti mantan narapidana, karena salah satu syarat menjadi caleg sesuai Undang-Undang nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD ada satu klausul yang menyebutkan bahwa setiap caleg tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.

Tetapi agar pencalonan Johnny Indo sebagai caleg untuk DPRD bisa lolos pihaknya sudah menyerahkan persyaratan ke KPU Kabupaten Sukabumi seperti surat dari Pengadilan Negeri tentang masalah hukuman yang pernah menjerat Johnny Indo.

"Semua persyaratan sudah dilengkapi dan kami berharap Johnny Indo bisa lolos dan masuk ke dalam daftar calon tetap (DCT)," tambah Rifai.

Di sisi lain dengan masuknya Johnny Indo sebagai caleg dikatakan Rifai juga bisa mendongkrak suara partai, karena untuk di daerah pemilihan VI Kabupaten Sukabumi seperti di Kecamatan Cicurug, Cidahu, Parungkuda dan lain-lain nama Johnny Indo sudah besar.

Selain itu jika nanti terpilih menjadi anggota legislatif dipastikan bisa membawa perubahan untuk masyarakat Kabupaten Sukabumi. Karena dari dulu Johnny Indo selalu menjadi 'Robin Hood' untuk masyarakat yang kurang beruntung.

"Tujuan utama Johnny Indo maju dari partai kami ini ingin membangun warga agar lebih sejahtera dan meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Rifai.
[ded]MERDEKA.COM


KliK DI BAWAH INI:




Jangan lupa Comment N Di share yah :)
READ MORE »»  

5 Survei dan analisa ini menilai Ical tak layak jadi presiden


Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sudah dari jauh-jauh hari menyatakan niatnya untuk maju menjadi calon presiden Indonesia 2014 mendatang. Ical, panggilan akrabnya pun sudah melakukan sosialisasi ke daerah dan gencar beriklan lewat stasiun TV miliknya.


Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) melakukan analisis terkait siapa calon presiden (Capres) yang ideal untuk memimpin Indonesia di pemilu 2014. Di antara analisis yang dilakukan LPI termasuk tentang siapa capres dengan modal paling kuat. 

Pada poin kekuatan modal, LPI menemukan bahwa Aburizal Bakrie sebagai calon paling kaya dengan harta pada 2012 ditaksir mencapai USD 890 juta atau sekitar Rp 8,1 triliun. 

Namun sejumlah pihak meragukan elektabilitas Ical. Sebabnya Ical selalu dikaitkan dengan lumpur Lapindo yang nyaris menenggelamkan Sidoarjo. 

Dalam survei-survei pun, Ical masih berada di bawah sosok Mahfud MD dan Prabowo Subianto. Dalam waktu dua tahun, sulit bagi Ical untuk mengubah hal tersebut.

Berikut beberapa hasil survei dan analisa yang menyebut Ketua Umum partai Golongan Karya (Golkar), Aburizal Bakrie tak mampu jadi Presiden 2014 mendatang.


1. Popularitas Ical di bawah Prabowo dan Akbar Tandjung

Survei lembaga pengkajian Sumber Daya Manusia Indonesia (Lepsudami) soal calon presiden terpopuler, menyebutkan dalam survei tersebut Ical berada di bawah Prabowo Subianto dan Akbar Tandjung. Ical sendiri mengaku santai menghadapi kenyataan itu.

"Kita lihat nanti. Kalau di bawah Prabowo enggak apa dong, beliau kan sudah lama mencalonkan diri," ujar Ical di Kantor DPP Golkar, Jumat (27/4).

Ical yang akan maju pada Pilpres 2014 nanti juga menilai elektabilitas Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri masih tinggi. Meski sudah dua kali gagal, Mega masih berpeluang untuk menang.

"Bu Mega juga begitu, Bu Mega mantan, yang pencapresannya tinggi jadi nggak apa-apa, nggak ada masalah," tuturnya.

Dalam survei popularitas calon presiden oleh Lembaga Pengkajian Sumber Daya Manusia Indonesia (Lepsudami), Prabowo dan Akbar Tandjung ada di peringkat teratas. Survei dilakukan pada November 2011 hingga Februari 2012 dengan 10.000 responden di lima kota besar Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Bandung, dan Semarang.

Prabowo Subianto berada di posisi teratas dengan angka dukungan 18%. Peringkat kedua ditempati oleh politisi gaek Partai Golkar, Akbar Tandjung dengan perolehan 17% suara responden. Disusul berikutnya Jusuf Kalla sebesar 13% dan Aburizal Bakrie 11%.

2. Survei LSI: Ical ada di bawah Mega

Hasil survei lembaga lingkaran Survei Indonesia (LSI) menempatkan elektabilitas Aburizal Bakrie berada di bawah Megawati Soekarno Putri dan Prabowo Subianto. Golkar tak mau patah semangat dengan survei itu.

"Tetapi politik kan dinamis, kami tidak tahu apa yang terjadi tahun-tahun ke depan. Belum lagi ada figur lain yang terus bermunculan," Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Priyo Budi Santoso kepada wartawan di komplek parlemen, Senayan Jakarta, Senin (15/10).

Hasil survei LSI menyebutkan, dukungan terhadap tokoh dari partai nasionalis rata-rata mencapai persentase di atas 15 persen. Yakni Megawati Soekarnoputri 20,2 persen, Prabowo Subianto 19,3 persen dan Aburizal Bakrie 18,1 persen.

Priyo mengatakan, Partai Golkar siap jika Ical, sapaan Aburizal harus berhadapan dengan Megawati pada capres pemilu 2014 nantinya. Menurutnya, semua kemungkinan bisa terjadi. "Kita siap walaupun harus head to head Ical dan Mega," lanjutnya.

Menurut Priyo, ditambah lagi Partai Demokrat yang merupakan partai pemenang pada pemilu 2009, belum menetapkan siapa yang akan digadang maju sebagai capres 2014.

3. Ical dihambat kasus Lapindo

Pengamat politik Universitas Negeri Islam (UIN), Gun Gun heriyanto mengatakan langkah Ical menuju kursi capres tak akan mulus. Menurutnya persoalan Ical selalu disorot negatif oleh publik.

"Bisnisnya adalah salah satu kekuatan yang dianggap banyak pihak menjadi sumber daya politik Ical selama ini. Jika sumber daya politiknya sudah melemah atau merosot tajam, tentu akan mempengaruhi proses dia menuju RI 1," jelas Gun Gun kepada merdeka.com, Jakarta, Sabtu (7/9).

Hal lain yang akan menjegal langkah Ical yakni persoalan elektabilitas. Menurut Gun Gun, kasus Lapindo akan menjadi catatan buruk untuk karir politiknya.

"Banyak pihak yakin, Ical adalah capres yang punya beban sejarah terutama soal Lapindo. Citra Ical dan raksasa bisnisnya juga kerap dipahami dengan skeptis," tegas Gun Gun.

"Jadi, memang sebaiknya ada evaluasi dari internal Golkar sendiri atas pencapresan Ical," tandasnya.

4. Budayawan: Sampai lumutan Ical tak akan jadi Presiden

"Pemimpin kita itu tidak ada akar. Yang ada sekarang itu pemimpin punya dua triliun langsung melenting jadi capres dan cawapres. Tidak bisa masyarakat dibeli, yang dibeli harusnya mekanismenya dibeli. Aburizal mau dipilih sampai lumutan itu tidak terpilih," kata budayawan, Radhar Panca Dahana di Gedung DPD Jakarta, Jumat (25/05).

Menurut dia, banyak calon pemimpin tidak mempunyai prestasi untuk masyarakat, namun berhasrat menjadi pemimpin. Padahal pemilu masih lama.

"Bagaimana seorang pemimpin disamakan dengan kacang goreng, yang menentukan pemimpin itu kerjanya. Promosi itu penipuan. Aburizal Bakrie, Prabowo. Penipuan politik itu murahan, penipuan. Kalau calon-calon seperti itu hancur negeri ini," ujar dia.

Radhar menegaskan, figur-figur yang merasa dirinya pemimpin sebenarnya tidak mempunyai kapasitas. Kemampuan calon pemimpin seperti itu justru dipertanyakan.

Ada kriteria tertentu jika orang ingin menjadi pemimpin. "Satu jujur, kedua berpihak kebaikan, berpikir, berniat pada hal-hal yang baik. Orang seperti ini pemimpin yang tegas dan kuat. Pemimpin kuat ini sebenarnya dirindukan," tandasnya.

5. Ical sudah ketuaan

Politisi senior Taufiq Kiemas menyarankan agar Ical mengurungkan niatnya untuk menjadi calon Presiden.

"Baiknya Ical itu jadi king maker. Ical bagus, tapi jadi busur bukan anak panah lagi," ujar Taufiq di gedung DPR, Jakarta, Senin (9/4).

Menurutnya, usia menjadi pertimbangan utama kenapa Ical seharusnya menjadikan generasi muda sebagai calon presiden. Pengalaman Ical sebagai menteri dianggap sudah cukup.

"Pengalamannya sudah semuanya apa yang belum, menteri sudah, menko sudah tinggal bagaimana menjadikan adik-adiknya jadi (presiden)," katanya.

Taufiq melihat di Golkar ada beberapa kader muda yang potensial menjadi calon presiden pada 2014 mendatang. Seperti, Sekjen Golkar Idrus Marham dan Ketua DPP Golkar, Priyo Budi Santoso.

()Merdeka.com
KliK DI BAWAH INI:




Jangan lupa Comment N Di share yah :)

READ MORE »»  

Rekaman di Youtube ini bikin Hary Tanoe dipanggil KPI


Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kemarin memanggil Direktur Utama RCTI, Hary Tanoesoedibjo dan adiknya yang juga Direktur Utama Indovision, B Rudijanto Tanoesoedibjo. Namun, Hary mangkir dari panggilan karena berada di luar negeri.

Pemanggilan ini dilakukan KPI karena adanya pengaduan masyarakat terkait dugaan percakapan Hary Tanoe, yang kini menjabat Ketua Dewan Pakar Partai Hanura, dengan kader partainya terkait pemanfaatan frekuensi untuk kepentingan politik.

Adalah Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Indonesia Media Watch (IMW) yang mengadukan hal itu. Pengaduan disertai dengan bukti dugaan percakapan Hary Tanoe dan kader Partai Hanura, yang tersebar di media sosial berbagi video, Youtube.

"Dalam rekaman dugaan percakapan yang beredar, terdengar kalimat yang menunjukkan bahwa penggunaan spektrum frekuensi radio juga akan dilakukan melalui peliputan," kata Koordinator Bidang Isi Siaran KPI, Nina Mutmainnah Armando, lewat keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (8/5).

Berikut sebagian transkrip percakapan yang diduga dilakukan Hary Tanoe yang tersebar di Youtube. Berdurasi 2.07 menit, rekaman itu di-posting KIDPIndonesia pada 4 Mei 2013.

Saya sedang berunding sama Mas Willy, agar bagaimana acara RCTI di Jawa Timur, itu akan bisa dimasuki slot untuk kampanye teman-teman yang daerahnya jauh-jauh.

Jadi mudah-mudahan ketemu solusinya. Karena memang itu menyangkut waktu, agak susah. Jadi kemarin Mas Willy masih agak kesulitan menemukan formulanya.

Nanti aku mau izin, pokoknya kalian mau bikin berita, baik teks atau apapun, langsung ke Willy saja. Willy yang koordinir semua.

Pak Arya, sebagaimana dulu pernah kita usulkan waktu masih di partai lama kita kan punya Indovision. Saya usulkan seluruh kantornya Hanura dan kantornya Perindo di seluruh Jawa Timur diberi Indovision gratis. Dan itu sudah pernah kita programkan di partai lama.

Mengapa harus gratis? Ada lanjutannya. Kita kepingin ada satu channel di Indovision itu, yaitu informasi tentang Partai Hanura.

Dan itu suah pernah kita programkan… di partai lama. Mudah-mudahan hari ini bersama Hanura, hal itu dilakukan kembali, Pak Arya. Karena itu akan memudahkan temen-temen di masing-masing kabupaten/kota.

Dan terakhir, teman-teman sekalian, bahwasanya ini semua, sekali lagi kita ikhtiarkan untuk kemenangan kita bersama-sama. Dan kerjasama kita semualah yang menentukan itu. Oleh karena itu, mari kita selalu bahu membahu, untuk memenangkan ini secara bersama-sama.
[lia]merdeka.com


KliK DI BAWAH INI:



Jangan lupa Comment N Di share yah :)

READ MORE »»