Setelah mundur dari keanggotaan DPR dua bulan lalu, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPR di Pemilu Legislatif 2014. Keputusan pengunduran diri Ibas saat itu diambil saat putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut sedang dihujani kritik perihal absensi.
Ibas kedapatan hanya mengisi absen rapat paripurna DPR, yang diantarkan ajudannya, tanpa menghadiri sidang besar para legislator. Atas sikap Ibas itu, sang ayah, SBY, tak segan meminta maaf kepada publik.
"Saya minta maaf atas insiden absensi beberapa hari lalu dalam rangkaian sidang yang dilaksanakan DPR RI," kata SBY di Kantor Presiden, Jakarta, 14 Februari lalu.
SBY menyatakan menghormati keputusan Ibas yang memilih mundur dari DPR karena harus fokus mengurusi partai dan anaknya yang sedang sakit.
"Saya hormati keputusan itu dan keluarga bulat mendukung, dengan argumentasi dan alasan yang saudara-saudara sudah dengar semuanya. Saya mungkin subjektif, tapi saya sebagai ayah bangga, Ibas bertanggung jawab," ujar SBY.
Dalam jumpa pers pengunduran dirinya kala itu, Ibas memang mengakui telah menjadi beban Fraksi Partai Demokrat DPR.
"Kalau saya menjadi anggota DPR, hampir satu setengah tahun selesai, dengan demikian saya tidak menjadi beban fraksi DPR, sekaligus mengkritisi demi kepentingan rakyat, saya berharap dan bertekad, sebagai sekjen hingga pemilihan umum nanti," katanya.
Kini, dua bulan setelah mengundurkan diri, nama Ibas tercatat dalam Daftar Calon Anggota Legislatif Sementara (DCS) yang didaftarkan Partai Demokrat ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pemilu 2014. Dia juga kembali ditempatkan di Jatim VII, daerah pemilihan yang mengantarkannya sebagai caleg peraih suara terbanyak di Pemilu 2009.
Bagi Ibas, barangkali tak sulit memenangkan Dapil Jatim VII, yang termasuk Kabupaten Pacitan, tempat kelahiran bapaknya, SBY. Tapi, jika alasan Ibas mundur dulu karena sering absen dan tidak fokus bekerja di Senayan, tentu dengan nyaleg lagi, dia sudah siap memperbaiki sikapnya itu.
[ren]merdeka.com