Pelaku bom di Ibu Kota Boston, Negara Bagian Massachusetts, Amerika Serikat masih hidup yakni Dzhokhar Tsarnaev diyakini membunuh kakaknya sendiri Tamerlan Tsarnaev. Dzhokhar menjadikan Tamerlan tameng hidup untuk menghindari polisi.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Ahad (21/4), Komisaris Polisi Boston Ed David mengatakan Dzhokhar berlindung di balik tubuh kakaknya untuk bisa sampai ke mobil van besar lalu dia menabrak kakaknya yang terpental hingga 12 meter.
Dokter mengatakan memang Tamerlan telah ditembak beberapa kali namun luka tabrakan itu yang membuatnya meninggal saat menuju rumah sakit.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Ahad (21/4), Komisaris Polisi Boston Ed David mengatakan Dzhokhar berlindung di balik tubuh kakaknya untuk bisa sampai ke mobil van besar lalu dia menabrak kakaknya yang terpental hingga 12 meter.
Dokter mengatakan memang Tamerlan telah ditembak beberapa kali namun luka tabrakan itu yang membuatnya meninggal saat menuju rumah sakit.
Orang tua tersangka Bom Boston: Anak saya dijebak FBI
Kronologi detik-detik penangkapan tersangka Bom Boston
Penyelidik mengatakan Dzhokhar hendak bunuh diri dengan menaruh senapan di mulutnya dan siap menarik pelatuk. Pihak berwenang berasumsi kakak-adik itu memang merencanakan tertangkap dalam keadaan mati. "Mereka tidak punya rencana kabur dan bagaimana keluar jika terkepung," ujar salah seorang penyelidik enggan disebut namanya.
Keterangan ini sedikit berbeda ddengan keterangan Kepala Polisi Wilayah Watertown Edward Deveau. Dia mengatakan Tamerlan malah berlari menuju barikade polisi sambil memuntahkan peluru terus menerus. Saat amunisinya habis dia dilumpuhkan tembakan polisi yang membuatnya tersungkur ke tanah.
Saat beberapa polisi hendak memeriksa keadaannya, Dzhokhar tiba-tiba mengarahkan mobil van ke polisi itu tapi malah menabrak kakaknya. Tamerlan dilarikan ke rumah sakit namun beberapa saat meninggal.
Meski dokter bilang kemungkinan besar kematiannya sebab ditabrak, namun foto otopsi memperlihatkan peluru polisi menembus jantung Tamerlan. Hasil seluruh otopsi belum dilansir.
Kronologi detik-detik penangkapan tersangka Bom Boston
Penyelidik mengatakan Dzhokhar hendak bunuh diri dengan menaruh senapan di mulutnya dan siap menarik pelatuk. Pihak berwenang berasumsi kakak-adik itu memang merencanakan tertangkap dalam keadaan mati. "Mereka tidak punya rencana kabur dan bagaimana keluar jika terkepung," ujar salah seorang penyelidik enggan disebut namanya.
Keterangan ini sedikit berbeda ddengan keterangan Kepala Polisi Wilayah Watertown Edward Deveau. Dia mengatakan Tamerlan malah berlari menuju barikade polisi sambil memuntahkan peluru terus menerus. Saat amunisinya habis dia dilumpuhkan tembakan polisi yang membuatnya tersungkur ke tanah.
Saat beberapa polisi hendak memeriksa keadaannya, Dzhokhar tiba-tiba mengarahkan mobil van ke polisi itu tapi malah menabrak kakaknya. Tamerlan dilarikan ke rumah sakit namun beberapa saat meninggal.
Meski dokter bilang kemungkinan besar kematiannya sebab ditabrak, namun foto otopsi memperlihatkan peluru polisi menembus jantung Tamerlan. Hasil seluruh otopsi belum dilansir.