Nila Messi nista Ronaldo


Bintang Argentina Lionel Messi berjalan tertunduk lesu meninggalkan dengan lelehan air mata sulit ditahan. Pemain terbaik versi FIFA 2009 ini gagal membawa tim Tango menjuarai Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Jerman melumat Argentina 4-0 di babak perempat final lewat dua gol Miroslav Klose dilengkapi gol dari Thomas Mueller dan Arne Friedrich. Ironisnya lagi, Messi tidak membobol gawang lawan sejak tampil di penyisihan grup. Sedangkan musim lalu di menyumbang 47 gol dari 53 laga untuk Barcelona.

Messi tak mampu lagi membendung kesedihan. "Melihat Messi menangis di ruang ganti, bisa dikatakan dia tidak menghormati seragam Argentina dan itu bodoh," kata pelatih tim nasional Argentina Diego Maradona, seperti dilansir surat kabar The Sydney Morning Herald, awal Juli 2010.

Messi gagal bersinar di turnamen sepak bola paling bergengsi sejagat itu. Padahal di klubnya, Barcelona, Messi seolah tanpa cela. Dia boleh dibilang ruh sekaligus penentu keberhasilan skuad Catalan itu.

Sejak masuk tim senior Barcelona pada 2004, dia telah mencetak 310 gol dalam 375 laga. Raihan ini jauh lebih fantastis ketimbang catatan Messi bersama kesebelasan. Abiceleste. Dia cuma 32 kali membobol gawang lawan dari 79 pertandingan.

Ronaldo juga bernasib serupa dengan seterunya itu. Portugal gagal melaju ke perempat final setelah dihempaskan Spanyol 0-1. Selama Piala Dunia di Afrika Selatan itu, kapten tim ini hanya mampu mencetak satu gol ketika Portugal mengalahkan Korea Utara 7-0.

"Saya benar-benar patah hati, putus asa, frustasi, dan merasakan kesedihan tak bisa dibayangkan," Ronaldo kepada BBC, seperti dilaporkan koran The Guardian. Dia terduduk lemas di lapangan. "Saya menderita dan saya berhak menderita sendiri."

Kebalikannya, prestasi Ronaldo di level klub amat mengkilap. Ketika bermain untuk Manchester United (2003-2009), dia ikut mengantarkan klubnya menjuarai Liga Inggris tiga kali beruntun, dan masing-masing sekali meraih trofi PIala FA, Piala Liga Champions, dan Piala Dunia Antar Klub.

Bersama Real Madrid (sejak 2009), dia sekali menjuarai La Liga, satu Piala Copa del Rey, dan satu trofi Piala Super.

Tinggal Piala Dunia 2014 di Brasil bakal menjadi pembuktian terakhir bagi Messi dan Ronaldo. Siapa bisa menjadi juara dunia, kian sempurna tahbis sebagai pemain terhebat sejagat.
[fas]merdeka.com




Jangan lupa Comment N Di share yah :)

Comments
0 Comments

0 comments: