Kisah kejamnya Ibu Kota


Ibu Kota lebih kejam dari ibu tiri. Kata-kata itu dulu kerap dipopulerkan oleh grup lawak Warkop DKI. Sebuah sindiran dari anak perantau yang datang ke Jakarta. Benarkah Ibu Kota kejam?

Kehidupan di Ibu Kota memang keras. Selain itu masyarakatnya pun sudah sangat individualis alias masing-masing. Bahkan tak jarang para tetangganya pun tidak pernah berbaur satu sama lainnya. Bahkan karena individualisnya orang meninggal pun tetangga tidak ada yang tahu.

Sabeni, warga Bekasi kelahiran 1959 ini ditemukan tewas mengenaskan. Saat ditemukan Sabeni hanya tinggal berwujud kerangka dan tengkoraknya putus dari tulang leher. Sungguh menyedihkan.

Sabeni tewas di sebuah kebon kosong di kawasan Kebon Kacang 12, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dari kebon kosong tersebut terlihat jelas gedung-gedung pencakar langit Ibu Kota. Bahkan Hotel Grand Hyatt juga tampak berdiri gagah beberapa ratus meter dari lokasi penemuan kerangka Sabeni.

Penemuan kerangka Sabeni bermula saat tukang bakso, Suripto bermaksud memberi makan warga Bekasi itu. Suripto mengaku sudah lama tidak berjumpa dengan Sabeni dan bermaksud memberi makan siang ini.

"Yang pertama menemukan Suripto, jadi katanya tiba-tiba dia ingat buat ngasih makan ke Sabeni. Waktu dia ke sini menemukan Sabeni sudah dalam kondisi seperti itu," ujar Kapolsek Tanah Abang AKBP Suyudi Ario Seto kepada wartawan di lokasi penemuan kerangka Sabeni, Kamis (25/4).

Selama ini Sabeni memang tinggal di kawasan kebon kosong itu seorang diri. Kebon kosong tersebut dikelilingi tembok setinggi 1,5 meter. Untuk memasukinya tidak ada pintu atau gerbang sehingga harus memanjat tembok, dan melewati gunungan sampah.

Menurut penuturan warga sekitar, Narji, Sabeni sudah 13 tahun tinggal sebatang kara di lahan kosong itu. Kehidupan Sabeni pun sangat menyedihkan. Di lahan kosong yang banyak ditumbuhi pepohonan itu Sabeni tinggal dengan membuat atap dari terpal yang diikatkan ke pohon-pohon. Alasnya hanya kasur kapuk yang sudah butut. Tanpa penerangan, tanpa dinding tembok, hanya terpal untuk melindungi dari panas dan hujan dan kasur butut untuk alasnya.

Belum diketahui penyebab pasti tewas Sabeni. Ada dugaan yang bersangkutan meninggal karena kelaparan atau karena sakit.

Kisah lain tentang kejamnya Jakarta terjadi di Jalan Surabaya, RT 15/5, Menteng Jakarta Pusat. Seorang nenek yang sudah sakit-sakitan bernama Elisabeth Maria Kho terpaksa harus tinggal serumah dengan jasad Theresia yang tak lain adalah adiknya sendiri selama dua minggu.

Elisabeth harus tinggal serumah dengan jasad adiknya itu karena tidak bisa berbuat apa-apa atas kematian Theresia. "Saya mau lapor tidak bisa jalan," kata Elisabeth kepada wartawan di lokasi, Senin (26/3/2012) lalu.

Setelah dua minggu sejak Theresia tewas, warga di sekitar rumah mencium bau busuk di rumah kedua nenek tersebut. Warga kemudian melaporkan bau busuk menyengat tersebut ke petugas RT setempat. "Jadi tercium bau tidak sedap dilaporkan ke sekertaris RT, lalu lapor ke Polsek Menteng," ujar Kepala Pos Polisi HI, Kompol Dasril.

Bau busuk tersebut mengarah ke rumah Theresia dan saat dibuka rumah Elisabeth tercium bau busuk yang menyengat. Dan benar saja, mayat Theresia sudah dalam berwarna hitam dan banyak mengeluarkan cairan hitam yang berbau busuk.

Mungkin jika bau busuk tersebut tidak tercium selamanya warga sekitar jalan Surabaya tidak akan tahu bahwa tetangganya sudah meninggal.

Kisah kejam dan individualisnya warga Ibu Kota juga menginspirasi Raja Dangdut Rhoma Irama. Rhoma pun menciptakan lagu berjudul 'Ibu Kota' yang menggambarkan kehidupan warga metropolitan Jakarta. Berikut beberapa lirik yang mendeskripsikan suasana di Jakarta.
Setahun sekali belum tentu, dengan tetangga bisa bertemu
Di ibu kota, di ibu kota, di ibu kota...

Pagar rumahnya pun tinggi-tinggi, hidupnya pun sudah nafsi-nafsi
Di ibu kota, di ibu kota, di ibukota...

Berbagai macam kebutuhan
Meliputi warganya
Hingga sedikit kesempatan
Untuk berbagi rasa

Menipis sudah tali jiwa
Yang mengikat warganya
Berkurang sudah tenggang rasa
Di antara sesama

Rasa perseorangan sikap warga ibukota
Rasa kebersamaan sudah memprihatinkan


Sekejam itukah Ibu Kota?

[ded]merdeka.com




Jangan lupa Comment N Di share yah :)

Comments
0 Comments

0 comments: