Kecelakaan Uje, bagaimana regulasi helm half-face





Dalam kecelakaan, Ustaz Jeffry Al Buchori disebut mengenakan helm half-face. Bentuk pelindung kepala yang tidak melindungi setengah muka itu membuatnya mengalami cedera di bagian tubuh tersebut, antara lain akibat terbentur dan terlempar.
Lalu, bagaimana sebenarnya regulasi helm half-face, terutama bagi sepeda motor besar? AKBP Ipung Purnomo, salah satu instruktur safety riding yang juga pengurus di IMI, HDCI, hingga Ikatan Motor Besar Indonesia, menyebut bahwa kondisi arus lalu lintas di Indonesia sebenarnya masih memungkinkan untuk helm tersebut, terutama untuk pengguna motor besar.
"Ini sebenarnya tergantung ya. Kalau umpamanya helm full-face sama half-face, kalau full-face kan memang untuk melindungi area mulut, rahang; ketika kecelakaan. Kalau half-face, jika sewaktu-waktu benturan, itu bisa langsung menyentuh ke mulut atau dagu kita," paparnya.
Kondisi jalan di Indonesia sebenarnya tidak memungkinkan pengendara moge hingga meraih kecepatan di atas 100 km per jam secara rata-rata. Hal ini berbeda dengan kondisi dan keharusan jika berkendara di luar negeri. Di luar pun, termasuk di Kuala Lumpur, atau kawasan Eropa, motor besar bisa masuk jalan bebas hambatan.
"Tapi kalau dalam kota saja mengenakan helm half-face dengan kecepatan yang tidak terlalu kencang juga tidak masalah. Saya juga kalau ke mana-mana (dalam kota) memakai helm half-face. Karena kalau pakai helm full-face itu untuk kecepatan tinggi. Karena kalau kita terus pakai helm full-face itu juga "engap", sirkulasi enggak nolong, bisa-bisa dehidrasi juga."
"Kan kondisi kita ini beda dengan di luar. Kalau di Eropa, misalnya, kan udaranya dingin. Mereka juga dalam kecepatan tinggi, masuk highway, bisa 150 km per jam. Karena saya juga pernah nyobain, sampai 210 km per jam," urainya.
Seperti diberitakan, Indonesia baru saja kehilangan salah satu ustad muda, Jeffry Al Buchori, akibat kecelakaan tunggal di kawasan Pondok Indah Jakarta Selatan. Banyak yang menduga bahwa kecelakaan ini tak lain karena faktor fisik yang sedang turun karena sebagai biker, pendakwah yang biasa dipanggil Uje ini semestinya paham bagaimana mengendalikan kuda besi tersebut.
Motor Alm UJe
Ia mengendarai sepeda motor Kawasaki ER-6n non-fairing dari arah timur selepas bundaran Pondok Indah, menuju Jalan Gedung Hijau Raya yang mengarah Pondok Pinang. Motornya pun disebut membentur tepian bidang pembatas halaman di depan rumah Nomor 17 Jalan Gedung Hijau Raya dan kemudian menabrak sebuah pohon palem.
(kpl/why/rd)
Sumber: Otosia.com




Jangan lupa Comment N Di share yah :)

Comments
0 Comments

0 comments: