Warga di Jalan Korpri Kelurahan Bentiring Kecamatan Muara Bangkahulu, Bengkulu meradang saat mengetahui aksi bejat yang dilakukan Em (40). Em yang selama ini dikenal sebagai Ibu Rukun Tetangga (RT) bukannya mengayomi warganya tetapi malah membuat resah.
Em ketahuan telah menggauli belasan anak baru gede (ABG) pria di lingkungannya. Em pun kini harus mendekam di Polres Bengkulu karena tindakan pencabulan yang dilakukannya.
Kasus ini pun segera menyita perhatian publik. Pasalnya kasus pencabulan yang dilakukan seorang wanita tergolong langka, bahkan ini mungkin kasus pertama di Indonesia.
"Iya kasus langka dan pertama ada tersangka kasus pencabulan wanita di Polda Bengkulu, mungkin juga di Indonesia. Tapi silakan dicek lagi," ujar Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Hery Wiyanto kepada merdeka.com, Rabu (17/4) malam.
Em sendiri sudah disidang adat oleh warga dan tokoh masyarakat setempat. Bila biasanya Ketua RT yang menyidang ABG, maka kasus itu pun mendapat pengecualian.
"Mereka sudah disidang secara adat. Pelaku dan suaminya Mis disidang oleh warga, ketua masyarakat dan para orang tua korban dua hari lalu," tambah Hery.
Dalam sidang adat tersebut istri Em diminta bertanggungjawab atas penyakit kelamin yang diduga dia tularkan kepada salah seorang ABG. Sebab salah seorang ABG yang selama ini kerab berhubungan badan dengan Em kini menderita penyakit sipilis.
"Warga juga ada yang minta dia diusir dari kampung mereka. Ada juga yang minta dia dihukum," terang Hery.
Meski demikian hingga saat ini solusi secara adat belum menemukan titik temu. Pasalnya baik Mis dan Em keberatan jika diusir dari rumahnya.
"Sang suami juga tidak mau menceraikan istrinya. Karena selama ini yang merawat Mis adalah istrinya itu. Mis sudah lama sakit," terangnya.
Em ketahuan telah menggauli belasan anak baru gede (ABG) pria di lingkungannya. Em pun kini harus mendekam di Polres Bengkulu karena tindakan pencabulan yang dilakukannya.
Kasus ini pun segera menyita perhatian publik. Pasalnya kasus pencabulan yang dilakukan seorang wanita tergolong langka, bahkan ini mungkin kasus pertama di Indonesia.
"Iya kasus langka dan pertama ada tersangka kasus pencabulan wanita di Polda Bengkulu, mungkin juga di Indonesia. Tapi silakan dicek lagi," ujar Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Hery Wiyanto kepada merdeka.com, Rabu (17/4) malam.
Em sendiri sudah disidang adat oleh warga dan tokoh masyarakat setempat. Bila biasanya Ketua RT yang menyidang ABG, maka kasus itu pun mendapat pengecualian.
"Mereka sudah disidang secara adat. Pelaku dan suaminya Mis disidang oleh warga, ketua masyarakat dan para orang tua korban dua hari lalu," tambah Hery.
Dalam sidang adat tersebut istri Em diminta bertanggungjawab atas penyakit kelamin yang diduga dia tularkan kepada salah seorang ABG. Sebab salah seorang ABG yang selama ini kerab berhubungan badan dengan Em kini menderita penyakit sipilis.
"Warga juga ada yang minta dia diusir dari kampung mereka. Ada juga yang minta dia dihukum," terang Hery.
Meski demikian hingga saat ini solusi secara adat belum menemukan titik temu. Pasalnya baik Mis dan Em keberatan jika diusir dari rumahnya.
"Sang suami juga tidak mau menceraikan istrinya. Karena selama ini yang merawat Mis adalah istrinya itu. Mis sudah lama sakit," terangnya.
[ian]
0 Comments